Burung Madu ini, saya menemukan dia di depan halaman rumah saat saya pulang kampung beberapa hari yang lalu. Ternyata jenis burung ini dan keluarganya (Nectariniidae) merupakan jenis yang dilindungi oleh negara kita melalui PP. No.7 tahun 1999 Tentang : Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.



Di bawah ini merupakan deskribsi singkat tentang burung madu / pijantung kecil yang dikutip dari www.bio.undip.ac.id.


Karakter :
Tubuh berukuran agak kecil (15 cm).

Tubuh bagian atas hijau zaitun. Tubuh bagian bawah kuning terang. Tenggorokan abu-abu keputih-putihan khas. Paruh panjang melengkung.
Iris coklat, paruh atas hitam, paruh bawah keabu-abuan, kaki nila kebiruan.
Suka bersembunyi, tinggal di kerimbunan tajuk. Suka berada di pohon pisang liar dan jahe-jahean untuk menghisap nektar. Terbang melintas dengan cepat sambil berbunyi.
Makanan: nektar pisang, jahe-jahean, serangga, ulat, laba-laba.
Sarang berbentuk kantung, dari potongan dan serat daun, direkatkan dengan jaring laba-laba, melekat pada bagian bawah daun pisang, Zingiberace, Liliacea, dekat permukaan tanah.
Telur berwarna putih, berbintik merah, jumlah 2 butir.
Berbiak bulan Januari-Oktober.

Habitat :
Hutan bukit, dataran rendah, hutan sekunder, perkebunan, pekarangan.
Tersebar sampai ketinggian 2.000 m dpl.

Penyebaran :
India, Cina selatan, Asia tenggara, Filipina, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar.
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali.

Penetap.

Jumlah dan frekuensi sangat jarang.
Peringkat perjumpaan: (4) agak sulit.

Deskripsi:

Suara nyanyian bernada tinggi "tik-ti-ti-ti", dengan nada pertama lebih tinggi dan ditekan, diulang tanpa henti sekitar tiga nada per detik. Suara "ciw-ciw" diulang terus menerus.
Suara panggilan tajam seperti mesik tik saat terbang "cik".




Ternyata di halaman rumah depan saya  ikut menjadi bagian yang penting dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Burung-burung itu, juga serangga dan satwa-satwa lainnya sangat berperan dalam kehidupan ini. Melalui mereka, kita bisa merasakan beragam buah tropis di negeri kita ini. So, lets keep the sustainable of our environment.. :)

6 Komentar

  1. lha? dari google ngaku2 pake nama sendiri.. hahaha :p

    BalasHapus
  2. yg upload ke google saya sendiri teh..

    BalasHapus
  3. wah buurng punya kenangan tersedniri yam ini burung yang pertama kali aku tangkap by missnet di Sumbar sayang burung setelah itu mati kelemasan hehehhehe

    BalasHapus
  4. wah, bang Agung jahat.. sayang kan, ini dilindungi..hiks..

    BalasHapus