The corner of the earth, Southern tip of Sumatera Island

Tambling Wildlife Nature Conservation

Kawasan Tampang-Belimbing (Tambling) terletak di ujung selatan TNBBS. Secara administrasi termasuk dalam wilayah Kabupaten Tanggamus (Tampang) dan Kabupaten Lampung Barat (Belimbing), sementara menurut administrasi pengelolaan termasuk dalam wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) III Sukaraja Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. TWNC yang berada di bagian paling selatan TNBBS ini meliputi areal seluas ± 45.000 ha, termasuk ± 15.000 ha berupa cagar alam laut dan bagian lainnya berupa daratan berhutan. Secara geografis, TWNC terletak pada 50 43’ 5”-50 58’ 2” LS dan 1040 27’ 9”-1040 46’ 4”BT. Kawasan TWNC terletak di ujung selatan dari TNBBS, sehingga memiliki topografi yang cukup datar, landai, bergelombang, beberapa bukit-bukit bergelombang dan agak curam dengan ketinggian berkisar antara (-25-175) m dpl.

Kawasan TWNC memiliki luas kawasan untuk pengelolaan ekowisata seluas 100 hektar, dan kawasan pengelolaan hutan secara kolaboratif seluas ± 45.000 hektar. Pengelolaan ekowisata TWNC mulanya diserahkan kepada PT Sac Nusantara di atas lahan seluas 100 hektar melalui SK. Menhut No.415/Kpts-II/1992. Melalui kemitraan dengan PT. Sac Nusantara telah tersedia sarana dan prasarana yang cukup lengkap diantaranya dermaga, air strip (1,5 km) shelter, cottage, guest house, kendaraan roda dua, roda empat, speed boat, motor laut, kuda. pondok kerja, pos jaga, dan jalan setapak. Pengelolaannya kini dikerjakan oleh PT Adhiniaga Kreasi Nusa (Artha Group). Melalui kerja sama operasional (KSO) dengan menjadikan kawasan ini sebagai kawasan konservasi yang pengamanannya dilaksanakan secara kolaboratif.

Tempat favoritku di TWNC

1. Mercusuar

Mercusuar ini dibangun pada jaman colonial Belanda yaitu sekitar tahun 1879. Itu artinya, mecusuar ini menjadi saksi meletusnya Gunung Krakatau yang melegenda itu pada tahun 1883. Kondisi mercusuar ini sendiri sekarang cukup memprihatinkan. Mulai dari kondisi fisik yang sudah mulai rapuh, ketika menaiki anak tangga di dalamnya, sudah terdapat beberapa anak tangga yang patah dan benar-benar rapuh, oleh karena itu, harus berhati-hati ketika menaiki tangga ini. Karena mercusuar ini sekarang berada di bawah otoritas Departemen Perhubungan Dirjen Perhubungan Laut dengan penamaan mercusuar :INSTALASI MENARA SUAR BELIMBING DSI 2290. Di sini ada seorang petugas yang kondisinya benar-benar mencirikan negaraku yang tercinta ini. Seorang yang mau ditugaskan jauh dari keluarga, keramaian kota, kelengkapan fasilitas umum, tapi diperlakukan oleh pemerintahnya sendiri dengan mengecewakan. Aku berharap lembar ini dibaca oleh orang yang tepat. Baiklah, diluar kesenjangan itu, tempat ini memang memiliki banyak cerita dan kisah disamping keindahan dan keunikan yang terdapat di sana.

2. Danau Sei Leman

Danau ini terletak di bagian selatan, berbatasan dan sungainya mengarah / bermuara ke Samudera Indonesia. Danau ini memiliki ekosistem pantai – mangrove yang dicirikan oleh beberapa vegetasi khas daerah / ekosistem tersebut seperti dari keluarga Anacardiaceae, Arecaceae, Casuarinaceae, Combretaceae, Clusiaceae, Hecythidaceae, Leguminosae, Lamiaceae, Malvaceae, Moraceae, Pandanaceae, Rubiaceae, dan Sterculiaceae seperti Avicenia sp, Nypa sp, Bruguiera sp, Rhizophora sp, Anacardium sp, Cocos nucifera,Casuarina equisetifolia, Terminalia cattapa, Calophyllum inophyllum, Barringtonia asiatica, Leucaena glauca, Vitex pubescens, Hibiscus tiliaceus, Ficus septica, Artocarpus communis, Pandanus tectorius, Morinda citrifolia, Pterospermum javanicum. Formasi vegetasi neipah yang terdapat di danau ini merupakan cover bagi ratusan atau bahkan ribuan kalong. Secara teori, jenis dari keluarga Chiloptera ini seharusnya lebih memilih pohon besar dengan batang yang kokoh untuk tempat bergelantungan mereka saat hari terang, dan ternyata teori itu patah di sini.

3. Danau Menjukut

Berbeda dengan Danau Sei Leman, danau ini lebih berada di ekosistem hutan dataran rendah jika dilihat dari jenis-jenis vegetasi yang banyak dijumpai di tempat ini. Padahal jarak antara danau ini dengan bubur pantai hanya sekitar belasan / puluhan meter. Di tegah danau ini terdapat beberapa pulau yang bervegetasi lebat juga. Saat mengunjungi danau ini, saya menemukan jejak buaya muara (Crocodilus porosus).

4. Pantai-pantai

Terdapat beberapa titik yang memiliki panorama pantai yang bagus di TWNC, diantaranya pantai di Belimbing, Blambangan, dan Sekawat.

5. Biodiversity

Dengan statusnya sebagai salah satu bagian Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, keanekaragaman hayati yang terdapat di tempat ini cukup besar. Sedikitnya, dalam pengamatan tim saya selama 2 bulan, ditemukan 22 jenis mamalia, 53 jenis herpetofauna, dan 102 jenis burung. Hal yang paling menyenangkan ialah melakukan safari malam atau pengamatan saat sore hari di padang rumput yang terdapat di tempat ini. Dalam satu padang rumput, anda bisa menjumpai kelompok kerbau liar, rusa sambar, individu-individu rusa, kijang, kancil, napu, landak, babi hutan, beruang madu (walaupun numpang lewat) dan burung-burung, baik dari insectivore sampai raptor, bahkan jika beruntung (atau bahkan sial) anda bisa menjumpai harimau sumatera di sini, karena nyaris semua ada di satu padang rumput ini. Dan jika anda lebih beruntung lagi (atau lebih sial lagi), anda bisa melihat kawanan Gajah Sumatera di tempat ini pula, dengan konsekuensi semua satwa lain akan kabur jika melihat kedatangan Harimau Sumatera atau kawanan Gajah dating ke padang rumput ini (termasuk saya juga akan menjauhi tempat ini).

So, jika ngin tahu lebih tentang tempat ini, silahkan kunjungi Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Jl. Ir. H. Juanda No. 19 Telp. / Fax 0722 – 21064 Kotaagung – Tanggamus

E mail : tnbbs@telkom.net, btnbbs@gmail.com

Atau kunjungi Web TNBBS